Penyebab
KEGEMUKAN
Apa saja yang menjadi penyebab kegemukan???
Perlukah kita mengetahuinya??? Ya jelas perlu, agar kita bisa menghindari faktor-faktor yang akan menyebabkan kegemukan. Yuk simak ulasan berikut…
Yang menjadi
penyebab utama kegemukan adalah Gaya hidup.
Obesitas
bisa terjadi karena banyak faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi karena gaya
hidup yang tidak sehat,” kata dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis
gizi klinik dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Salah satu faktornya adalah karena
asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang cukup,
atau istilah kerennya, sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak).
Padahal, aktivitas yang cukup diperlukan untuk membakar kelebihan energi
yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan energi akan diubah menjadi
lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak. Tapi, jangan langsung panik saat
mengingat jumlah makanan yang Anda makan tadi malam. Sebab hal ini tak terjadi
dalam waktu singkat, tapi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kurang Tidur
Ada
dua hal yang berkaitan dengan tidur dan kegemukan Pertama, makin sering Anda
begadang makin mungkin Anda ngemil di malam hari yang berakibat pada ekstra
kalori yang diasup.
Kedua
adalah yang berkaitan dengan zat kimia dalam tubuh. Saat kita begadang, hormon
yang memicu nafsu makan akan dikeluarkan, akibatnya kita akan merasa kelaparan
saat bangun tidur. Hormon ini juga membuat perut tidak pernah merasa kenyang.
Pengobatan Medis
Banyak
pengobatan yang memiliki efek samping menggemukkan tubuh. Beberapa jenis obat
seperti anti-depresan, Pizotifen (obat migrain), obat-obatan untukdiabetes dan
bera-blockers (tekanan darah tinggi) kerap dituding jadi salah satu faktor
penyebab kegemukan.
Jika
yang membuat diet Anda tidak berhasil adalah pengobatan medis, maka yang bisa
dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter yang menangani Anda. Tanyakan
apakah ada alternatif obat lain yang tidak punya efek samping menggemukkan.
Sebelum konsultasi dan mendapatkan penjelasan dari dokter, jangan pernah
berhenti mengonsumsi obat karena bisa membahayakan tubuh.
Stress
Saat kita didera berbagai persoalan dan kesibukan, tubuh akan beradaptasi dengan cara mengeluarkan hormon kortisol atau hormon stres. Hormon ini bisa meningkatkan nafsu makan sehingga tak heran bila saat dikejar deadline atau sedang stres, kita akan mengasup lebih banyak makanan.
Olahraga yang Salah
==== Lakukan olahraga yang bervariasi
Jika Anda melakukan gerakan olahraga yang sama dalam periode terlalu lama, tubuh akan beradaptasi dengan gerakan tersebut. Akibatnya, latihan tidak lagi memberi hasil maksimal pada tubuh Anda dibandingkan saat awal-awal latihan dulu. Gerakan-gerakan olahraga yang dilakukan di tempat fitnes biasanya hanya bermanfaat dalam jangka pendek.
Jika Anda melakukan gerakan olahraga yang sama dalam periode terlalu lama, tubuh akan beradaptasi dengan gerakan tersebut. Akibatnya, latihan tidak lagi memberi hasil maksimal pada tubuh Anda dibandingkan saat awal-awal latihan dulu. Gerakan-gerakan olahraga yang dilakukan di tempat fitnes biasanya hanya bermanfaat dalam jangka pendek.
"Mengganti
jalan cepat dengan jogging, bisa meningkatkan pembakaran kalori hingga 100%.
Anda tentunya bisa mempersingkat waktu saat berolahraga," jelas Dr
Ulf Ekelund, spesialis olahraga dan obesitas di Medical Research Council
Konsumsi Makanan /
Susu yang Berlemak Tinggi saat Hamil
Para peneliti dari Universitas Cincinnati dan Medical College of Georgia menemukan bahwa ibu yang mengonsumsi makanan tinggi lemak saat hamil dapat menyebabkan plasenta memberikan nutrisi terlalu banyak untuk janin, sehingga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan besar yang merupakan faktor risiko obesitas di kemudian hari
Para peneliti dari Universitas Cincinnati dan Medical College of Georgia menemukan bahwa ibu yang mengonsumsi makanan tinggi lemak saat hamil dapat menyebabkan plasenta memberikan nutrisi terlalu banyak untuk janin, sehingga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan besar yang merupakan faktor risiko obesitas di kemudian hari
Polusi & Radikal Bebas
Menurut
hasil studi yang dilansir Critical Reviews in Food Science ang Nutrition,
polusi bisa memengaruhi metabolisme tubuh. Zat-zat berbahaya seperti endocrine
(zat kimia yang terdapat pada plastik) dan sisa pembakaran sampah yang
ditemukan dalam tubuh manusia, sering dihubungkan dengan obesitas. Begitu juga
dengan zat yang terdapat dalam pestisida. Zat-zat ini mengganggu sistem kerja
dan menghambat metabolisme.
Perubahan Hormon
Menurut
Dr C. W. Randolph, seorang ginekologis dan apoteker, terlalu banyak estrogen
bisa meningkatkan lemak. Pada usia 40-an ke atas, tubuh menjadi agen 'penyimpan
lemak' yang baik, tapi kemampuannya mengubah lemak jadi energi berkurang.
Sehingga yang terjadi adalah, tubuh menggemuk karena penumpukan lemak berlebih.
"Berat berlebih ini sulit dihilangkan, bahkan dengan olahraga keras atau diet ketat," kata Randolph.
Jika Anda memasuki usia rentan menopause, tidak usah terlalu khawatir. Mulailah jalani diet sehat dan gaya hidup aktif dari sekarang.
Amandel
Para peneliti dari St Louis University di Missouri menemukan bahwa anak-anak yang amandelnya telah dikeluarkan (di operasi pengankatan) lebih banyak mengalami kenaikan berat badan setelah operasi ketimbang dari anak-anak yang tidak operasi amandel.
Para peneliti menemukan peningkatan berat badan dan indeks massa tubuh (BMI) bisa dilihat sampai tujuh tahun setelah operasi. BMI meningkat sebesar 5,5 persen menjadi 8,2 persen setelah operasi. Menurut peneliti hal ini karena operasi yang mengurangi masalah kesehatan lain yang dibawa oleh tonsilitis mungkin dapat meningkatkan nafsu makan anak.
Metabolisme Menurun
Setelah
usia 30, metabolisme tubuh melambat hingga hampir 5% setiap 10 tahun. Tubuh
membakar 100 kalori lebih sedikit/harinya dibandingkan saat masih berusia 25.
Pembakaran akan semakin berkurang hingga 200 kalori, menjelang usia 45 tahun.
Untuk mengatasinya, cobalah membuat tubuh lebih aktif secara fisik. Gabungkan latihan angkat beban dalam rutinitas olahraga Anda, minimal dua kali sehari. Latihan ini berfungsi membangun massa otot yang akan meningkatkan metabolisme. Otot, bisa membakar 25 hingga 33 kalori lebih banyak dibandingkan lemak tubuh.
Untuk mengatasinya, cobalah membuat tubuh lebih aktif secara fisik. Gabungkan latihan angkat beban dalam rutinitas olahraga Anda, minimal dua kali sehari. Latihan ini berfungsi membangun massa otot yang akan meningkatkan metabolisme. Otot, bisa membakar 25 hingga 33 kalori lebih banyak dibandingkan lemak tubuh.
Gen ===== Orang akan terkena penyebab ini jika penyebab yang diatas telah dilakukan.
Para
ilmuwan mengidentifikasi terdapat 18 penanda genetik baru yang dapat berperan
dalam obesitas, dan 13 penanda baru yang dapat menentukan apakah lemak ditumpuk
di sekitar pinggang atau pinggul. Penanda tersebut ditemukan pada gen-gen yang
sebelumnya tidak terhubung dengan obesitas. Belajar dari apa yang dilakukan gen
ini, para ilmuwan dapat menemukan penyebab obesitas pada orang yang berbeda.
Nah ulasan di atas tadi adalah faktor-faktor yang menyebabkan KEGEMUKAN. ada beberapa faktor yang bisa dihindari dan ada juga yang tidak bisa dihindari. Bagi anda yang sudah terlanjur mengalami Kegemukan, tidak perlu khawatir, ada tips-tips untuk menurunkan berat badan dengan sehat dan cepat. MAU TAHU???? KLIK DISINI.
Tag :
artikel
0 Komentar untuk "PENYEBAB KEGEMUKAN"